ini di ambil dari Materi Mario teguh...sumpah bagus banget...gw jadi inget keponakan-keponakan gw....
" Dalam kesadaran anak-anak, masa lalu itu nyaris terlupakan, dan masa depan itu belum mereka mengerti; mereka hanya hidup sepenuhnya dalam hari ini."
Dalam hal ini, yaitu cara menikmati kehidupan; anak-anak tampil lebih bijak daripada kebanyakan orang dewasa.
Tidak sedikit orang dewasa yang hidup dalam masa lalu mereka, atau yang hidup dalam pengandai-andaian masa depan mereka, dan bahkan lebih banyak lagi yang tidak menyadari bahwa dia seharusnya hidup dengan sepenuhnya hari ini.
Tetapi, anak-anak hidup di hari ini, di saat ini.
Dapatkah Anda membayangkan kesulitan yang harus dihadapi oleh seorang anak yang tinggal bersama orang tua yang masih hidup dalam penyesalan tentang masa lalu mereka?
Dan dapatkah Anda mengharapkan seorang anak untuk tumbuh menjadi seorang dewasa yang penuh kepercayaan diri, jika dia menyaksikan kelemahan semangat orang tuanya yang tidak berharapan baik tentang masa depan mereka?
"Apakah yang Anda janjikan kepada bayi Anda, pada hari kelahirannya?"
Adakah Anda menjanjikan kebesaran baginya? Atau, apakah Anda janjikan bahwa dia akan pulang ke rumah yang diisi oleh orang tua yang bergembira untuk membantunya mencapai apa pun kebesaran yang diinginkannya? Apakah yang Anda janjikan kepada bayi itu?
Tidak ada seorang pun yang demikian jahat - sehingga mampu melihat kedalam mata kecil bayi-nya, dan berkata: “Aku akan membuat mu menderita. Aku akan membuat mu melihat sisi-sisi buruk mu saja. Aku akan membuat mu merasa tidak cukup baik untuk apa pun. Aku akan pastikan kamu tahu bahwa kamu lah sumber dari semua masalah ku. Aku akan menyalahkan mu untuk semua kesulitan ku. Aku akan membuat mu menyesali kelahiran mu di dunia ini.”
Sulit dibayangkan bahwa ada orang yang mampu menjadikan dirinya sejahat itu pada hari kelahiran anaknya. Tetapi, ternyata, tidak sedikit orang tua yang betul-betul bersikap dan berlaku yang menjadikan bayi-bayi lucu itu menyesali kelahiran mereka.
Dan yang paling menyayat hati, adalah bila tubuh-tubuh mungil itu gemetar lemah penuh kesedihan - karena mereka mulai menerima bahwa mereka lah penyebab kesusahan orang tua mereka, dan bahwa mereka memang pantas untuk mendapatkan perlakuan buruk yang telah mereka terima.
Sesungguhnya, di manakah kau tinggalkan hati mu?
"Anda bisa melihat citra sang orang tua dengan memperhatikan perilaku anak-anak mereka."
Satu-satunya cara untuk menumbuhkan seorang anak yang baik adalah menjadikannya seorang anak yang berbahagia.
Dan satu-satunya cara untuk menjadikannya berbahagia adalah menjadikan diri Anda seorang dewasa yang bersikap baik kepadanya.
Seorang bayi adalah peniru yang setia. Dia tidak mengenal cara-cara awal yang lain untuk belajar dari kita, kecuali melalui pengamatan dan peniruan dari apa pun yang kita tampilkan kepadanya.
Dia hanya seorang bayi. Bagaimana mungkin Anda bisa berharap bahwa dia mengetahui perbedaan antara yang baik dan yang buruk - tanpa bantuan?
Dia tidak memiliki informasi awal yang akan mengingatkannya bahwa sebagian orang dewasa bukan lah contoh yang baik; bahwa sebagian dari mereka akan mengajarkan hal-hal yang membuatnya digolongkan bersama mereka yang direndahkan. Dan bahkan ada pembelajaran dari mereka yang disebut dewasa itu - yang akan menjadikan diri sang anak lebih sesuai bagi penjara.
"Sesungguhnya kita sedang mencari seorang pahlawan bagi diri kita." Kita membutuhkan seseorang untuk kita hormati.
Anak-anak tanpa pahlawan - sedikit sekali yang akan tumbuh menjadi pribadi-pribadi dewasa yang bangga dan membanggakan.
Mereka membutuhkan seorang dewasa yang bisa mereka kagumi. Mereka membutuhkan seorang kuat, yang bersamanya - mereka merasa terlindungi.
Mereka membutuhkan seorang sahabat dewasa yang akan menuntun dan mendorong mereka untuk tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang kuat dan mandiri. Mereka membutuhkan seorang teladan.
Mereka, anak-anak kita itu - lebih membutuhkan seorang pahlawan untuk mereka teladani, dan bukan seorang kritikus yang semena-mena merendahkan diri-diri kecil yang tidak terlindungi itu - hanya karena yang lebih tua itu - mampu mendatangkan penyiksaan yang tak terlawankan.
Jadikan lah diri Anda orang tua yang mencontohkan kegembiraan dalam memenangkan kualitas kehidupan yang baik, agar anak-anak kita juga bersemangat menjadikan diri mereka tumbuh dengan tubuh yang sehat, cara pandang yang jernih, dan pemikiran yang cemerlang.
Bagi seorang anak, tidak ada seorang pahlawan yang lebih agung daripada seorang dewasa yang berlutut membantunya, dan berbisik “Ketahui lah bahwa aku sangat menyayangi mu.”
Gagal melakukan hal-hal besar itu tetap lebih terhormat
dari pada berhasil melakukan hal-hal kecil
Orang-orang yang gagal melakukan hal-hal yang besar
sudah pasti berhasil melakukan hal-hal kecil
Orang-orang yang mengambil tantangan-tantangan besar dalam hidupnya
Selalu mempunyai kesempatan dua yang baik sekali
satu untuk betul-betul berhasil
atau kedua gagal dengan sangat terhormat
Janganlah kita menjadi pribadi yang gagal pada urusan-urusan yang kecil
lalu mengeluh bahwa hidup ini tidak fair.
Ambillah tantangan yang lebih besar
gigitlah lebih besar dari kemampuan mengunyah
Sehingga gagalpun kita tetap dihormati
Tgl 13 Feb kemarin...istimewa banget untuk aq...ULTAH dapet kado yg LUAR BIASA dari ALLAH...jam 4.30 wib Aldy (Papa Rifad) kecelakaan n meninggal...
Bro..gw yakin lo akan ada di tempat yg istimewa di sisi ALLAH...Gw akan jadi "tangan" untuk penuhi IMPIAN lo ke RIfad. Jadi bantu gw dengan jaga Rifad juga Joan dari Surga yaaa...gw juga selalu doa untuk lo biar tenang di sana. Jangan pernah khawatir ttg Rifad dan Joan....mereka akan baik-baik saja.
Gw tahu..kalo selama 2 bulan ini....lo lagi PDKT ke kakak lagi yaa..hehehe. ALLAH akan tahu apa NIAT baik lo koq Bro...ALLAH akan jaga NIAT baik lo Bro...Niat lo untuk tebus semua kesalahan2 yg lalu. Gw begitu amat sangat kehilangan...
Tapi...gw juga harus tetep bertahan...demi RIFAD. Dengan perginya lo..bikin darah gw mendidih lagi..bikin semangt gw membara...untuk bikin RIFAD ga merasa kehilangan lo..untuk Rifad merasa nyaman sekalipun lo udah ga ada lagi.
Gw akan selalu ada untuk Rifad...jdi lo jangan khawatir yaaa...lo tenang aja di sisi Allah. Jaga kami semua dari surga ya Jack...Doa gw selalu untuk lo...
RIFAD...Daddy akan selalu ada untuk Rifad..dulu-sekarang dan nanti. Itu janji Daddy sejak dulu....jauh sebelum Papa Jack meninggal. Karena Rifad bagian terindah dalam hidup Daddy...karena Rifad adalah bagian teristimewa untuk hidup Daddy.
Sekarang sudah tidak ada lagi kendala yang berarti untuk Daddy jalani kerja yg Daddy lakukan. Hinaan-tolakan-cacian-panas-ujan..bukan alasan Daddy untuk berhenti. Semua demi Rifad...Daddy janji di di kuburan Papa Jack untuk jaga Rifad....
Ga akan pernah Daddy tinggalin Rifad hanya untuk alasan yg tidak jelas...Daddy akan berjuang demi Rifad....
Tgl 13 Feb kemarin....Mas Yan juga dapat putera ke-2...Moch. Fadhillah Hasby....LUAR BIASA banget.
Gw belajar lagi memaknai hidup dan KUASA ALLAH atas umatNya. Bahwa dari 2 kejadian tsb...ada kelahiran dan kematian.
Gw jadi tambah yakin bahwa dalam hidup gw..tangan ALLAH selalu ada.
Pembaca, hidup memang tidak lepas dari berbagai tekanan. Lebih-lebih,hidup di alam modern ini yang menyuguhkan beragam risiko. Sampai seorang sosiolog Ulrich Beck menamai jaman kontemporer ini dengan masyarakat risiko (risk society). Alam modern menyuguhkan perubahan cepat dan tak jarang mengagetkan.
Nah, tekanan itu sesungguhnya membentuk watak, karakter, dan sekaligus menentukan bagaimana orang bereaksi di kemudian hari. Pembaca, pada kesempatan ini, saya akan memaparkan empat tipe orang dalam menghadapi berbagai tekanan tersebut. Mari kita bahas satu demi satu tipe manusia dalam menghadapi tekanan hidup ini.
Tipe pertama, tipe kayu rapuh. Sedikit tekanan saja membuat manusia ini patah arang. Orang macam ini kesehariannya kelihatan bagus. Tapi, rapuh sekali di dalam hatinya. Orang ini gampang sekali mengeluh padasaat kesulitan terjadi.
Sedikit kesulitan menjumpainya, orang ini langsung mengeluh, merasa tak berdaya, menangis, minta dikasihani atau minta bantuan. Orang ini perlu berlatih berpikiran positif dan berani menghadapi kenyataan hidup.
Majalah Time pernah menyajikan topik generasi kepompong (cacoon generation). Time mengambil contoh di Jepang, di mana banyak orang menjadi sangat lembek karena tidak terbiasa menghadapi kesulitan. Menghadapi orang macam ini, kadang kita harus lebih berani tega. Sesekali mereka perlu belajar dilatih menghadapi kesulitan. Posisikan kita sebagai pendamping mereka.
Tipe kedua, tipe lempeng besi. Orang tipe ini biasanya mampu bertahan dalam tekanan pada awalnya. Namun seperti layaknya besi, ketika situasi menekan itu semakin besar dan kompleks, ia mulai bengkok dantidak stabil. Demikian juga orang-orang tipe ini. Mereka mampu menghadapi tekanan, tetapi tidak dalam kondisi berlarut-larut.
Tambahan tekanan sedikit saja, membuat mereka menyerah dan putus asa. Untungnya, orang tipe ini masih mau mencoba bertahan sebelum akhirnya menyerah. Tipe lempeng besi memang masih belum terlatih. Tapi, kalaumau berusaha, orang ini akan mampu membangun kesuksesan dalam hidupnya.
Tipe ketiga, tipe kapas. Tipe ini cukup lentur dalam menghadapi tekanan. Saat tekanan tiba, orang mampu bersikap fleksibel. Cobalah Anda menekan sebongkah kapas. Ia akan mengikuti tekanan yang terjadi.Ia mampu menyesuaikan saat terjadi tekanan. Tapi, setelah berlalu, dengan cepat ia bisa kembali ke keadaan semula. Ia bisa segera melupakan masa lalu dan mulai kembali ke titik awal untuk memulai lagi.
Tipe keempat, tipe manusia bola pingpong. Inilah tipe yang ideal dan terhebat. Jangan sekali-kali menyuguhkan tekanan pada orang-orang ini karena tekanan justru akan membuat mereka bekerja lebih giat, lebih termotivasi, dan lebih kreatif. Coba perhatikan bola pingpong. Saat ditekan, justru ia memantuk ke atas dengan lebih dahsyat. Saya teringat kisah hidup motivator dunia Anthony Robbins dalam salah satu biografinya.
Untuk memotivasi dirinya, ia sengaja membeli suatu bangunan mewah, sementara uangnya tidak memadai. Tapi, justru tekanan keuangan inilah yang membuat dirinya semakin kreatif dan tertantang mencapai tingkatfinansial yang diharapkannya. Hal ini pernah terjadi dengan seorang kepala regional sales yang performance- nya bagus sekali.
Bangun network
Tetapi, hasilnya ini membuat atasannya tidak suka. Akibatnya, justru dengan sengaja atasannya yang kurang suka kepadanya memindahkannya ke daerah yang lebih parah kondisinya. Tetapi, bukannya mengeluh sepertirekan sebelumnya di daerah tersebut. Malahan, ia berusaha membangun netwok, mengubah cara kerja, dan membereskan organisasi. Di tahun kedua di daerah tersebut, justru tempatnya berhasil masuk dalam daerah tiga top sales.
Contoh lain adalah novelis dunia Fyodor Mikhailovich Dostoevsky. Pada musim dingin, ia meringkuk di dalam penjara dengan deraan angin dingin, lantai penuh kotoran seinci tebalnya, dan kerja paksa tiap hari. Ia mirip ikan herring dalam kaleng. Namun, Siberia yang beku tidak berhasil membungkam kreativitasnya.
Dari sanalah ia melahirkan karya-karya tulis besar, seperti The Double dan Notes of The Dead. Ia menjadi sastrawan dunia. Hal ini juga dialami Ho Chi Minh. Orang Vietnam yang biasa dipanggil Paman Hoini harus meringkuk dalam penjara. Tapi, penjara tidaklah membuat dirinya patah arang. Ia berjuang dengan puisi-puisi yang ia tulis. A Comrade Paper Blanket menjadi buah karya kondangnya.
Nah, pembaca, itu hanya contoh kecil. Yang penting sekarang adalah Anda. Ketika Anda menghadapi kesulitan, seperti apakah diri Anda? Bagaimana reaksi Anda? Tidak menjadi persoalan di mana Anda saat ini.Tetapi, yang penting bergeraklah dari level tipe kayu rapuh ke tipe selanjutnya. Hingga akhirnya, bangun mental Anda hingga ke level bola pingpong. Saat itulah, kesulitan dan tantangan tidak lagi menjadisuatu yang mencemaskan untuk Anda. Sekuat itukah mental Anda?
Sumber: 4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup oleh Anthony Dio Martin
Setiap pagi Stasiun Kereta Api Selatan (South Station) di kota Boston itu dipenuhi oleh ribuan manusia yang datang dari pelbagai wilayah di sekitar Metropolitan Boston.
Ribuan manusia dengan ribuan kepala dan ribuan ekspresi diri dan mimik muka tampak mewarnai Stasiun Kereta Api Selatan yang bila malam hari tampak lengang itu, kecuali pada saat badai salju dan hawa dingin menyerbu kota Boston, maka ratusan orang-orang gelandangan pun mencari perlindungan dan kehangatan di sana.
Kamis pagi ini pun tak jauh berbeda dengan pagi-pagi lainnya. Ribuan wajah menampilkan ribuan mimik muka yang menyimpan ribuan cerita dan suka dukanya masing-masing. Bila kita tidak sibuk memikirkan problem yang kita miliki, kita bisa melihat berbagai ekspresi wajah-wajah yang berlalu-lalang atau yang sedang duduk menanti kereta di Stasiun Selatan itu.
Wajah gembira dengan senyum dan tawanya ada di sana. Wajah kusut dalam kelelahan kerja ada di sana. Raut wajah duka dalam beban masalah rumah tangga ada di sana. Wajah putus asa dan tergesa ada di sana. Wajah berekspresi biasa atau bahkan tanpa ekspresi pun ada di sana. Anda pernah ke restoran dengan menu buffet kan? Nah, Stasiun Kereta Api Selatan di Boston ini mungkin tak jauh berbeda, hanya menu buffet-nya dalam skala yang jauh lebih besar—lha pilihannya ribuan, sih! Tahu maksudku, kan?! Sebab kalau sampek salah ngerti, bisa-bisa aku ini dianggap mempromosikan pola perilakunya si Sumanto yang kanibal itu. Kan bisa berabe nih!?
Temperatur Kamis pagi ini kembali jatuh hingga mencapai angka minus dalam derajat Celcius. Membuat sebagian dari ribuan wajah manusia di Stasiun Kereta Api Selatan Boston itu tak bisa kulihat dengan jelas. Karena sebagian besar telah menutup wajah-wajah mereka dengan kain-kain wool atau scarf demi melawan kerasnya angin dingin. Wajahku sendiri pun tampak tak begitu jelas, terkerudungi oleh scarf mbulak yang selalu setia menemaniku di saat hawa dingin datang mendera.
Hawa dingin membuat badanku yang sedikit letih ini semakin terasa lemah-lunglai saja. Kuayunkan langkah kakiku sedikit bergegas mencoba menerobos mencari jalan di antara ribuan manusia lainnya yang juga mulai tak tahan melawan angin dingin pagi ini. Sedikit sekali orang yang teribat dalam percakapan pagi ini. Masing-masing sibuk dengan diri mereka sendiri. Aku pun cukup sibuk dengan perjuangan melawan hawa dingin dan juga keletihan yang menyerang tubuhku pagi ini
Sekitar sepuluh meter dari gerbong kereta api warna ungu, tiba-tiba aku dan ribuan manusia lainnya dikejutkan oleh suara merdu seorang laki-laki yang amat familiar menyapaku (dan tentu saja semua manusia lainnya pada pagi ini). Suara yang mirip suara penyiar radio terkenal atau pembaca berita di TV itu tidak hanya merdu sehingga enak didengar, tapi lebih daripada itu setiap kata dan ungkapan yang digunakan oleh si pemilik suara itu sangat menyegarkan dan seringkali terdengar kocak sekali. Setiap kali mendengar suara tak berwajah itu, aku hanya bisa tersenyum geli. Bahkan kadang aku tertawa terbahak (nggak keras-keras banget kok, bisa dianggap linglung nanti:) sendiri saat pemilik suara itu melemparkan humor-humor segarnya.
Wajah-wajah membisu dan membeku pun seketika mencair dan mulai menampakkan senyumnya. Suara merdu dan kata-kata penyiar radio lokal di Stasiun Kereta Api Selatan Boston yang positif, ringan dan menggelitik itu mengingatkanku pada betapa ampuhnya kata-kata itu. Kata-kata yang bernada positif mampu menguatkan kita pada saat lemah, dan menyegarkan pikiran kita kala kusut. Seperti yang dilakukan oleh suara penyiar radio lokal di stasiun kereta api selatan itu.
Dalam bukunya yang berjudul “Secrets From the Mountain” Pat Williams menceritakan sebuah percobaan yang dilakukan terhadap sekelompok pelajar. Percobaan itu adalah sebagai berikut:
“sekelompok pelajar itu diberitahu bahwa menurut hasil penelitian para ahli ilmu pengetahuan telah diketemukan bahwa anak-anak yang bermata coklat itu lebih pandai daripada anak-anak yang bermata biru.”
Tak seberapa lama kemudian, prestasi belajar anak-anak bermata coklat pun meningkat dengan drastisnya.
Beberapa Minggu kemudian, dikatakan lagi pada anak-anak pelajar itu bahwa ternyata hasil penelitian para ahli ilmu pengetahuan tersebut salah. Yang benar ternyata adalah bahwa anak-anak yang bermata birulah yang lebih pandai daripada anak-anak yang bermata coklat.
Alhasil, dalam waktu singkat berubah sudah prestasi anak-anak itu. Prestasi anak-anak yang bermata biru pun melesat dengan cepatnya, meninggalkan anak-anak yang bermata coklat.
Dari percobaan tersebut diketemukan bahwa kata-kata itu memang memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi perilaku dan sikap kita—baik ataupun buruk. Kata-kata itu tak hanya bisa mempengaruhi perilaku dan sikap anak-anak tapi juga perilaku dan sikap orang dewasa. Tidak percaya silahkan dicoba!
Nasihat untuk saling meneguhkan yang satu dengan yang lainnya dengan kata-kata jujur yang positif dan menghibur merupakan sebuah nasihat yang tak hanya praktis tapi juga sungguh mulia dan sangat mendalam maknanya dalam hidup kita ini.
Semoga kita dimampukan untuk bisa saling menguatkan dan meneguhkan sesama kita dengan menggunakan kata-kata yang positif (booster words) dan sikap yang tulus agar senyum pun bisa mengembang dimana-mana. Kalaupun ada air mata yang berlinang, semoga itu adalah air mata bahagia (bukan air mata duka apalagi air mata buaya!).